Faktor Penghambat dan Penentu Masa Depan Mobil 'Hijau'

Di luar negeri, pabrikan mobil berlomba-lomba memproduksi mobil ramah lingkungan atau hijau. Demamnya pun sudah sampai ke Indonesia.

Namun menurut peneliti Center for Innovation Opportunities & Development, Prasetiya Mulya Business School Franky Supriyadi masih ada beberapa faktor penghambat dan penentu masa depan sebuah mobil ramah lingkungan.

"Mobil listrik memang masih bisa terus berkembang. Tapi ada beberapa faktor penghambat dan penentu mobil listrik di masa depan," ujar Franky Supriyadi dalam Dialog Bisnis Membangun Industri Berbasis Teknologi: Kasus Mobil Hijau Prasetiya Mulya, di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Menurut Franky setidaknya ada 4 faktor penghambat perkembangan mobil ramah lingkungan yakni:

1. Perkembangan Teknologi Injeksi

Perkembangan teknologi ICF, atau yang biasa yang disebut injeksi. Dinilai bisa menjadi faktor penghambat mobil hijau. Karena teknologi injeksi, dinilai bisa lebih efisien dalam memakan bahan bakar.

2. Budaya Memiliki vs Sewa Kendaraan

Hal ini juga dinilai bisa menjadi faktor penghambat, karena bisa menekan laju mobil hijau atau ramah lingkungan.

3. Mobil Murah vs mobil hijau

Dari sisi sosial, karena mobil saat ini memiliki unsur kepentingan. Bukan menjadi alat perpindahan dari satu area ke area lain. Sehingga dinilai mobil murah bisa lebih dominan, dibandingkan mobil listrik yang memiliki harga yang relatif mahal.

4. Keraguan Keandalan Teknologi Hijau

Keraguan tentang teknologi hijau juga dinilai akan menjadi faktor penghambat mobil hijau. Misalnya, banyak orang yang berpikir bagaimana kalau mobil listrik mengalami permasalahan di daerah. Apakah teknologi ini sudah merata.


Sementara beberapa faktor penentu mobil ramah lingkungan di masa depan adalah:

1. Keandalan teknologi baterai

Semakin lama, teknologi baterai akan semakin meningkat. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang yakin untuk mengendarai mobil listrik.

2. Ketersediaan infrastruktur pengisian baterai

Semakin banyaknya ketersediaan infrastruktur pengisian baterai, akan merangsang masyarakat untuk menggunakan mobil ramah lingkungan.

3. Perubahan pola mobilitas mayarakat

Mobilitas masyarakat dimasa depan, membuat kendaraan listrik akan berpotensial untuk lebih dikendarai.

4. Kenaikan ekstrem harga BBM

Kenaikan harga BBM tentu menjadi alasan utama, mengapa teknologi mobil hijau bisa menjadi pilihan yang tepat. Soalnya masrakat hanya mengeluarkan dana yang besar diawalnya saja.

5. Perubahan sektor kelistrikan

Kelistrikan akan semakin mudah didapatkan. Sehingga bisa menjadi penentu mobil hijau dimasa depan.

6. Kebijakan ketat energi bersih

Kebijakan dunia internasional akan lebih mengarah untuk menggunakan energi bersih. Hal ini juga bisa berlaku untuk Indonesia.

7. Program intensif yang menarik

Demi meujudkan lingkungan yang bersih, pemerintah akan mengeluarkan subsidi dan menghilangkan pajak kendarran hijau. Ini yang membuat masyarakat ingin mengendarai mobil listrik.

8. Network Externality

Jika masyarakat merasa ada manfaatnya menggunakan mobil hijau. Hal ini membuat pengguna mobil hijau semakin banyak.

Dan hal ini akan membuat masyarakat semakin yakin untuk menggunakannya. Karena sudah banyak yang menggunakan mobil listrik. M Luthfi Andika - detikOto
 
Design by Dewa Y | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Gudang Virtual