Mobil Listrik dan Green Technology

 Green technology adalah teknologi ramah lingkungan, yang pada abad 21 ini menjadi bahan perbincangan yang hangat di dunia. Mengapa green tech menjadi perbincangan yang hangat karena banyak produsen alat-alat teknologi yang berusaha membuat sesuatu yang sangat ramah lingkungan agar memiliki keunggulan dalam alat yang mereka buat.

Contoh yang paling konkreat adalah bagaimana cara agar mobil yang kita gunakan sehari-hari dapat megurangi polusi udara yaitu semakin ketatnya dalam proses uji emisi gas (CO2 yang dibuang ke udara) ada juga mobil yang menggunakan bahan bakar gas akan tetapi yang paling terbaru adalah mobil dengan energi yang digunakan yaitu listrik. Artikel saya ini akan membahas apa itu sebenarnya mobil listrik?

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan mobil listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.

Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.

Mobil listrik dibeberapa negara sudah menggunakan teknologi ini dan Indonesia juga akan menggunakan mobil ini. Seperti apa yang telah dikatakan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam suatu wawancara, “ Waktu itu, Presiden SBY sangat terkesan sekali dengan semua mobil listrik sehingga memutuskan untuk me-“launching” mobil listrik secara nasional pada Mei 2013. Namu tanggalnya masi dicari,” tutur Dahlan Iskan saat ditemui di Kantor BUMN, Jakarta.

Berikut ini adalah keunggulan mobil listrik:

Yang paling jelas dan yang paling sering dibicarakan adalah mobil listrik 100 persen bebas emisi. Hal ini berarti tidak seperti mobil berbahan bakar konvensional lain, mobil listrik tidak memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.

Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional. Efisiensi keseluruhan mobil listrik adalah 48 persen, secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional yang mencapai efisiensi sekitar 25%.

Tidak seperti mobil tradisional, mesin mobil listrik sangat halus sehingga mereka tidak menyebabkan masalah polusi suara.

Mobil listrik juga menjamin keamanan maksimum karena tidak melibatkan bahan bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar atau meledak jika menabrak sesuatu.

Biaya isi ulang mobil listrik juga sangat terjangkau. Rata-rata mobil listrik memerlukan biaya isi ulang 2 sen per mil dibandingkan dengan 12 sen per mil pada kendaraan berbahan bakar konvensional.

Masa pakai motor mobil listrik diperkirakan sekitar 90 tahun, jika dikendarai sejauh lima puluh mil per hari.

Mobil listrik juga memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional karena mobil listrik hanya memiliki sekitar 5 bagian di motornya, dibandingkan dengan mobil tradisional yang memiliki ratusan komponen dalam mesin pembakaran internal.

Berikut ini adalah kelemahan mobil listrik:

Harga baterai mobil listrik masih tinggi, lebih dari $ 10000. Baterai yang mahal ini masih menjadi alasan utama di balik tingginya harga mobil listrik secara keseluruhan.

Fakta bahwa mobil listrik tidak bersuara saat hidup tak selalu merupakan suatu keuntungan karena senyapnya suara mobil bisa menimbulkan bahaya bagi orang buta, orang tua dan anak-anak.

Type mobil listrik masih terbatas dan juga mengisi ulang daya secara signifikan lebih lama dibandingkan dengan proses yang relatif cepat pada pengisian bahan bakar ke tangki pada mobil tradisional.

Ada juga masalah pemanasan. Mobil listrik yang digunakan dalam iklim yang lebih dingin memerlukan banyak energi untuk memanaskan interior dan defrost jendela. Pada kendaraan yang menggunakan BBM, proses pembakaran sudah mentransfer panas dari mesin, sedangkan pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra dari baterai mobil.

Andai mobil listrik ini dapat direalisasikan saya berharap ini akan menjadi suatu solusi untuk masalah transportasi di Indonesia. (Syaifulloh)

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_listrik
http://jonathanbornok211.wordpress.com/2011/07/29/artikel-green-technology/
http://www.antarasumbar.com/berita/nasional/d/0/261548/dahlan-mobil-listrik-diperkenalkan-mei-2013.html
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-mobil-listrik.html
 
Sumber Gambar:
http://www.autogolazo.com/category/car-review/
 
Design by Dewa Y | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Gudang Virtual