BSN Merancang SNI Mobil Listrik

Badan Standarisasi Nasional (BSN) tengah merancang 15 Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan digunakan sebagai standar pembuatan mobil listrik nasional.

"Jadi, kami tidak membuat SNI untuk mobil utuh, tetapi per komponen-komponennya,” kata Chairman BSN Bambang Prasetya saat berkunjung ke kantor Berita Satu Media Holding di Jakarta, Kamis (21/3).

Bambang melanjutkan, SNI yang tengah dipersiapkan seperti misalnya untuk converternya, baterei, serta komponen-komponen mobil listrik lainnya. SNI ini dibuat khususnya untuk mobil listrik bermuatan besar.

Dalam pembuatan SNI tersebut, BSN melibatkan empat pemangku kepentingan, yakni ahli, produsen, konsumen, dan regulator. Pembuatan SNI tersebut ditargetkan rampung dalam waktu 13 bulan.

Selain mobil listrik, BSN juga tengah membuat sejumlah SNI-SNI lain seperti misalnya mainan anak dan produk hortikultura. BSN berharap dapat membuat 300-500 SNI sepanjang tahun 2013.

"Tahun ini kami berharap bisa menghasilkan 300-500 SNI. Sampai sekarang, kami sudah membuat sekitar 7.700 SNI,” tambah dia.

SNI-SNI yang dibuat, kata dia, akan dikaji ulang minimal setiap lima tahun sekali. Hasil kajian akan menunjukkan apakah SNI tersebut masih layak dipertahankan, direvisi, atau bahkan diabolisi.

Kepala Bagian Humas BSN Budi Rahardjo mengatakan, pihaknya memprioritaskan pembuatan SNI pada 11 sektor, yakni baja, TPT, alas kaki, petrokimia, plastik, makanan danminuman, pertanian, mainan anak-anak, mesin dan perkakas, aluminium, dan elektronika dan kelistrikan.

Dari total SNI yang dikeluarkan, kata dia, sebanyak 234 SNI diberlakukan wajib. Pemberlakuan SNI wajib tersebut karena menyangkut keselamatan, keamanan, dan kesehatan lingkungan (K3L) serta perlindungan pasar dalam negeri.

"Untuk Indonesia, saya melihat pemberlakuan SNI lebih cocok harus diwajibkan dibandingkan sekedar disarankan,” tuturnya. Penulis: epa/FER. Sumber:Investor Daily
 
Design by Dewa Y | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Gudang Virtual